TEORI ORGANISASI UMUM 2
MATERI
TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Nama : Dwi ayu wulandari
Kelas : 2 KA 39
NPM : 12112275
UNIVERSITAS
GUNADARMA KALIMALANG
1.Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
- Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
- Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
- Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih
diterima oleh semua pihak.
Dasar
Pengambilan Keputusan :
Menurut George
R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang
yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan
akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
3. Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan
secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
· kejelasan
masalah
· orientasi
tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
· pengetahuan
alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
· preferensi
yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
· hasil
maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal
2. JENIS – JENIS KEPUTUSAN
ORGANISASI
Jenis keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan
dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan
terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan
yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk
mengendalikannya.
- Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah
Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989) faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1.hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3.setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
4.jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5.pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
6.pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7.diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8.setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
9.setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian terdapat enam faktor lain
yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami
pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan
menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih
tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap.
Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan
orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai
konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan
individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan
kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan
sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi
tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial,
ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau
mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
4. IMPLIKASI MANAJERIAL DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses Pengambilan Keputusan dalam
partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan
kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat
khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait
dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah
Sumber :
Pengambilan Keputusan
|
|
Penulis
|
: Rizky Dermawan, S.E., M.M.
|
Penerbit
|
: Penerbit Alfabeta
|
Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi |
||||||||
|
||||||||
|
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
SISTEM INFORMASI
Penulis : Drs. ibnu Syamsi, S.U. Penerbit : Bumi Aksara
Penulis : Drs. ibnu Syamsi, S.U. Penerbit : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar