TUGAS
SOFTSKILL
TENTANG
PENALARAN,BERFIKIR INDUKTIF & BERFIKIR DEDUKTIF
Nama : Dwi ayu wulandari
Kelas : 3 KA 39
NPM : 12112275
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Penalaran
atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu
proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpuan sebagai pernyataan baru dari
beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. Dalam pernyataan-pernyataan itu
terdiri dari pengertia-pengertian sebagai unsurnya yang antara pengertian satu
dengan yang lain ada batas-batas tertentu untuk menghindarkan kekabutan arti.
Unsur-unsur di sini
bukan merupakan bagian-bagian yang menyusun suatu penalaran tetapi merupakan
hal-hal sebagai prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu, karena penalaran
adalah suatu proses yang sifatnya dinamis tergantung pada pangkal pikirnya.
Unsur-unsur penalaran yang dimaksudkan adalah tentang pengertian, karena
pengertian ini merupakan dasar dari semua bentuk penalaran. Untuk mendapatkan
pengertian sesuatu dengan baik sering juga dibutuhkan suatu analisa dalam
bentuk pemecah-belahan sesuatu pengertian umum ke pengertian yang menyusunnya,
hal ini secara teknis disebut dengan istilah pembagian. Dan selanjutnya
diadakan pembatasan arti atau definisi. Mendefinisikan sesuatu masalah bukanlah
hal yang berlebihan, tetapi untuk memperjelas sebagai titik tolak penalaran,
sehingga kekaburan arti dapat dihindarkan. Definisi dan pembagian merupakan dua
hal yang saling melengkapi. Untuk mendapatkan definisi yang baik sering
membutuhkan suatu pembagian. Demikian juga untuk memudahkan mengadakan
pembagian, suatu definisi sering juga dibutuhkan.
Dalam
proses pemikiran yang berbentuk penalaran, antara pengertian satu dengan yang
lain dapat dihubungkan dan seterusnya diungkapkan dalam bentuk kalimat, dan
kalimat ini ada yang disebut kalimat tertutup atau disebut juga dengan
pernyataan. Dan pernyataan inilah merupakan bentuk terakhir yang akan di
perbandingkan dalam penalaran. Oleh karena itu, dalam bab ini sebagai awal
pembicaraan logika akan diuraikan berturut-turut tentang pengertian dan term,
pembagian dan definisi, serta tentang pernyataan dan penalaran.
Pengertian Penalaran
PENALARAN adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Definisi Penalaran Menurut Para Ahli
:
1.
Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa
Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti,
fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
2.
Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa
Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada
salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai
pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
3.
Suriasumantri (2001: 42)
mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir
dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri –
Ciri Penalaran :
1.
Dilakukan dengan sadar,
2.
Didasarkan atas sesuatu yang sudah
diketahui,
3.
Sistematis,
4.
Terarah, bertujuan,
5.
Menghasilkan kesimpulan berupa
pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru,
6.
Sadar tujuan,
7.
Premis berupa pengalaman atau
pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh,
8.
Pola pemikiran tertentu,
9.
Sifat empiris rasional,
Berpikiran Induktif
Berpikiran induktif adalah proses
penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi.
Berpikir induktif terkait dengan empirisme.
Secara impirisme, ilmu memisahkan
antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji
secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Berpikir induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan
umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Berpikir
Induktif
Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kucing
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Sapi
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan
: semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Berpikir
Deduktif
Berpikir
deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf
Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.). Aristoteles, misalnya,
menceritakan bagaimana Thales menggunakan kecakapannya untuk mendeduksikan
bahwa musim panen zaitun pada musim berikutnya akan sangat berlimpah.
Berpikir deduktif adalah proses penalaran untuk manarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal
umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses
pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Macam
– Macam Penalaran Deduktif
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
a.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah
pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh
Silogisme:
Semua manusia akan mati Amin adalah
manusia. Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b.
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama
diketahui.
Contoh
Entimen :
Proses fotosintesis memerlukan sinar
matahari pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
SUMBER
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi 06.39, 20 September 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran 06.57, 5 Januari 2012.
Penalaran
Induktif dan Deduktif Warta Warga 16.08, 28 pebruari 2012
http://ilhamkons.wordpress.com/2011/12/30/penalaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar