JAVA SCRIPT

Senin, 29 Juni 2015

Bahasa Indonesia SAP 8,9,10






NAMA                                                : Dwi ayu wulandari
            KELAS                                               : 3KA39
            NPM                                                   : 12112275
            MATERI                                             :  Bahasa Indonesia SAP 8,9,10








LABORATORIUM SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
 


 MACAM-MACAM LAPORAN

1.     Laporan Berbentuk Formulir Isian

Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mudah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu.
Contoh Bentuk Laporan formulir isian, yaitu :



                      

2.    Laporan Berbentuk Surat

Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.
Contoh Laporan Berbentuk Surat, yaitu

                     

3.    Laporan Berbentuk Memorendum

Laporan yang berbentuk memorandum ( saran, nota, catatan pendek ) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.
Contoh Laporan berbentuk Memo, yaitu :
                                            
                                                           



3.    Laporan Berkala

Laporan semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
Contoh Laporan Berkala, yaitu :





3.    Laporan Laboratoris

Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan.




Ciri­­-ciri Laporan

a.          Ringkas.

Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

b.          Lengkap.

Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

c.           Logis.

Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

d.          Sistematis.

Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.


Syarat-Syarat Seorang Penulis Laporan :

      Syarat yang diperlukan oleh seorang penulis laporan adalah :

a.    Mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masalah yang dilaporkan.

b.    Mempunyai wewenang  untuk mengadakan peninjauan dan mempunyai kemampuan analitis.

c.    Mempunyai pertimbangan yang sehat, tanpa prasangka perseorangan

d.    Teliti dalam mengemukakan pernyataan.

e.    Mempunyai  pengetahuan tentang teknik menulis laporan.

Manfaat Laporan
Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk tertulis secara sistematis sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi seperti berikut :

1. Laporan berbentuk formulir atau matriks
    yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.

2. Laporan berbentuk memorandum atau nota
yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.

3.    Laporan berbentuk surat,
yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.

4. Laporan berbentuk naskah
yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.

5. Laporan berbentuk buku
yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.

Unsur-unsur Kerangka Laporan Ilmiah

Kerangka Laporan Ilmiah umumnya terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1.    Halaman Judul

Biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas bawah sebagai berikut:
Judul laporan terdiri dari subjek Laporan selalu didahului dengan ‘Laporan Tentang’,’Laporan Kemajuan tentang’,’Laporann Tahunan tentang’, ‘Penelitian tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku.

Contoh judul laporan:
Laporan tentang
SURVAI USAHA KECIL MENENGAH
DALAM GO ONLINE
di daerah
BEKASI JAWA BARAT
2.    Nama dan identitas penerima laporan 

Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. contoh:
Diserahkan kepada
Prof.Dr. Muhamad Rayhan Dillah, CEO
Digital Marketing Agency
3.    Nama dan identitas penulis

Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan ‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar. Contoh:
Oleh
Saepul Bahri
Web Programmer dan Hendra Suherman
Chief Technology Office

4.    Tempat dan tanggal

Dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah. Contoh:
Mataram, N.T.B
20 Maret 1999
 Manfaat Laporan

Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk tertulis secara sistematis sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi seperti berikut :
  1. Laporan berbentuk formulir atau matriks, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.

  1. Laporan berbentuk memorandum atau nota, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.

  1. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.

  1. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.

  1. Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.

Secaa eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan
.

Kerangka pemikiran teoritis.

Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.  Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
Hipotesis kerja

Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”

Jadwal penelitian

 Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya.

Rancangan usulan penelitian  sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :

Bagian Awal

1.      Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.

Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)

2.      Identitas penyusun rancangan.

Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting

3.      Tanggal pengajuan rancangan

Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….

Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
  Perumusan Masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1.    Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancanganusulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.

2.    Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.

3.    Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besa.





           Sumber :






 


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar